Posts

Curriculum Vitae (CV) dan Resume. Apa bedanya?

  Hai guys! Kali ini aku mau berbagi informasi yang aku dapat ketika mengikuti webinar atau pelatihan-pelatihan online selama pandemi ini. Pertama aku mau bahas apa sih bedanya CV dan Resume itu? C V Resume Lebih dari 2 halaman 1-2 halaman Menceritakan Riwayat hidup Adapting to every position Detail dan terperinci Highly Customized Statis ( chronological) Dinamis ( non-chronological) Cocok dalam konteks akademik Cocok dalam konteks kerja, beasiswa, dan kesempatan tertentu   Setelah mengetahui perbedaan CV dan Resume, kira-kira apa saja hal yang perlu kamu ketahui sebelum membuat CV?   1.        Understand who you are Kamu harus tahu siapa diri kamu sebenarnya. Buatlah daftar kategori yang relevan dengan diri kamu, misalnya hobi dan interest. Referensikan setiap skill yang kamu miliki ke pekerjaan yang kamu memiliki kinerjanya.   2.  

Pengalaman Interview

Hai! Ini postingan pertama saya dalam berbagi pengalaman diblog. Saya hanya ingin share hal yang menurut saya berharga. (5/11/19) Saya mendapatkan undangan interview dan psikotest dari salah satu perusahaan outsource yg berlokasi di Jakarta. Setelah membaca email, saya langsung browsing mengenai perusahaan tersebut. Banyak positifnya, tapi kalau ada positif pasti ada negatif.  Ada yang memaki karena saat interview, tawaran pekerjaan tidak sesuai dengan yang mereka apply. Namun ada juga yang memuji karena mereka jadi mendapatkan pekerjaan yang layak. Saya sempat ragu datang atau tidak, setelah bertanya pada Ibu dan teman, akhirnya saya memutuskan untuk datang. Daripada saya rebahan sepanjang harišŸ¤£ selain itu saya juga ingin membuktikan sendiri, apakah yang mereka katakan di Internet itu benar? apakah kita apply posisi A, tapi ditawarinnya posisi B? dan apakah-apakah yang lainnya. Let's see! (6/11/19) Saya memenuhi panggilan tersebut. Posisi yang saya apply adalah Admin General

Teori Kognitif: Albert Ellis dan Aaron Beck

ISI   1.      Albert Ellis A.           Biografi Albert Ellis lahir pada tahun 1913 di Pittsburgh, ia dibesarkan di New York bersama orang tuanya. Namun pada masa kecilnya, Ellis sering masuk rumah sakit akibat berbagai penyakit yang dideritanya, salah satunya adalah penyakit ginjal. Ditambah lagi kedua orang tuanya tidak begitu memperhatikannya, ayahnya sibuk bekerja, sementara ibunya, tidak peduli kepadanya. Bahkan hampir setiap pagi ia harus menyiapkan sarapan dan segala keperluannya sendiri tanpa bantuan dan perhatian dari ibunya. Diusianya yang ke 12 tahun, kedua orang tua Ellis bercerai. Walau masa kecilnya berjalan cukup berat bagi anak seusianya pada saat itu, namun ia tetap bisa melewatinya dengan baik, berkat pemikirannya yang cerdas dan kemauannya yang selalu ingin belajar. Pada awal karirnya dalam dunia psikologi, Ellis sangat yakin bahwa psikoanalisis adalah terapi yang paling efektif. Namun seiring berjalannya waktu, klien-klien yang sudah menjalani terapi